Indonesia peringkat 3 Diabetes di dunia

JAKARTA – Berdasarkan Diabetes Atlas 6th Edition tahun 2013, Indonesia menduduki peringkat ketiga jumlah penderita diabetes terbanyak di kawasan Asia setelah China dan India. Hal itu terungkap dalam rencana peringatan World Diabetes Day (WDD) atau hari Diabetes dunia di Jakarta, Minggu (9/11).

“Diperkirakan 5,6 persen penduduk Indonesia atau sekitar 8,5 juta orang menderita diabetes. Jumlah tersebut diperkirakan meningkat 14 juta orang atau sekitar 6,7% di tahun 2035,” ujar Penasihat Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA), Prof Sidartawan Soegondodi lapangan Plaza Barat Senayan, Jakarta, Minggu (9/11).

Menurut Sidartawan dari total tersebut di Indonesia saat ini sekitar 90 persen diabetes yang disandang adalah tipe II. Pada tipe ini, penderita memiliki kadar gula yang tinggi, lingkar pinggang lebar dan kadar kolesterol tinggi.

Sementara penyebab peningkatan penderita diabetes, khususnya di negara berkembang seperti Indonesia adalah perubahan pola hidup masyarakat yang tidak sehat, seperti pola makan dan kurangnya olah raga. Oleh karena itu, Sidartawan mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menerapkan pola hidup sehat dengan gerakan 3J (Jumlah, Jenis, Jadwal).

Gerakan 3J adalah kegiatan untuk senantiasa melakukan pola makan sehat dan ideal. J pertama (Jumlah) menghitung jumlah kalori ideal yang dikonsumsi tubuh. Hal ini berkaitan dengan tinggi badan dan aktivitas fisik yang biasa dilakukan. Sementara J kedua (Jenis), memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi. Komposisi gizi yang seimbang akan menunjang pola makan sehat.

“Jenis makanan sehat yang ideal adalah makanan yang mengandung 45-65 persen karbohidrat, 10-20 persen protein, 20-25 persen lemak, serta vitamin dan mineral,” terangnya.

Sementara, J yang terakhir (jadwal) adalah mengatur jadwal makan dalam sehari. Jadwal makan yang ideal adalah 3 kali makan besar diselingi dengan 3 kali makan kecil termasuk sarapan pagi. “Dengan pola hidup sehat 3J ini, diharapkan masyarakat Indonesia dapat menerapkan pola makan sehat 3J disertai olah raga teratur dan melakukan cek gula darah secara rutin, sehingga kadar gula darah senantiasa terjaga untuk hidup sehat dan optimal,” imbuhnya.

Menanggapi hal itu, mantan Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron berpendapat bahwa tingginya jumlah penderita diabetes di Indonesia selain faktor kecenderungan riwayat keluarga dan lingkungan, juga disebabkan oleh perilaku dan pola makan yang kurang sehat. “Ya ini terkait dengan pola perilaku dan makan-makanan yang kurang sehat oleh masyarakat di Indonesia,” kata Ali Gufron saat di hubungi Radar Pena.

Sebagai mantan orang nomor dua di Kementerian Kesehatan, dia berharap Pemerintah kedepan sebaiknya lebih memprioritaskan program pencegahan dan promosi. Selain pengobatan agar masyarakat tidak terkena diabetes serta penyakit tidak menular yang lain seperti hipertensi dan penyakit kardiovaskuler lain. “Ingat sekitar 30 persen masyarakat Indonesia penderita hipertensi, kalau orang penderita diabetes dan hipertensi sekaligus maka kurang lebih 10-30 persennya akan berakhir gagal ginjal. Padahal gagal ginjal sendiri saat ini sangat menyedot anggaran BPJS,” jelasnya.

Selain itu, Ali Gufron juga berharap Pemerintah saat ini bisa terus melanjutkan program yang selama ini dijalankan guna menurunkan jumlah penderita diabetes di Indonesia, yaitu Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu). Karena menurutnya program tersebut diyakini mampu memperlambat angka kematian kelompok masyarakat penderita diabetes, khususnya lansia.

“Program Posbindu khususnya pada lansia sebaiknya terus dijalankan oleh pemerintah, karena dapat mengurangi tingkat kematian bagi penderita diabetes di Indonesia,” imbuhnya.

Untuk diketahui setiap 14 November diperingati World Diabetes Day (WDD) atau hari Diabetes dunia. Kegiatan ini merupakan bagian dari global campaign IDF (International Diabetes Federation) dan WHO (World Health Organization) dalam rangka edukasi diabetes. Pada tahun ini diperingati oleh lebih dari 200 anggota IDF di 160 negara, yang terdiri dari organisasi diabetes, dokter, diabetisi dan perusahaan yang mendukung kegiatan diabetes.

Sumber

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.